Foto produk (Product Photo Image) adalah salah satu faktor yang sangat menentukan efektifitas komunikasi visual dalam iklan dan mempengaruhi keberhasilan Anda menjual produk. Selain harus menggambarkan suatu produk dengan jelas, hasil Image produk itu juga harus fungsional, sebagai visual massage dan juga Brand Image. Untuk itu kita membutuhkan seorang Proffesional Photographer untuk membantu menghasilkan image photo yang baik.
Namun terkadang ketika kita membutuhkan jasa Photographer profesional akan terbentur biaya yang tidak cukup atau keperluan hasil foto yang sebenarnya tidak Hi-resolution. Anda bisa melakukan sendiri Photosession produk dengan peralatan yang diupayakan sebaik mungkin agar hasilnya mendekati apa yang dibuat fotografer. Tentunya diperlukan kemampuan mata Anda menangkap moment, pencahayaan dan komposisi hasil foto yang baik agar bisa digunakan sebagai Image source untuk pekerjaan iklan Anda.
Tidak disarankan untuk project iklan yang hi-Qualified atau membutuhkan hasil print Ad yang profesional composition jika anda ingin membuat sendiri pemotretan produk ini. Hasil foto anda akan berorientasi pada project iklan yang berkualifikasi materi ringan seperti flyer berukuran dibawah A4, leaflet produk Usaha menengah – kecil atau produk-produk untuk iklan Website atau Online Shop.
Anda tidak harus memiliki peralatan Photography yang mahal atau menyewa peralatan fotografer professional untuk menghasilkan foto produk yang baik. Berikut ini 5 tips yang dapat Anda lakukan sendiri:
1. Gunakan Sumber Cahaya Yang Baik.
Sumber cahaya yang baik mempengaruhi detail produk yang terlihat. Detail produk adalah karakter dan Brand image yang terkandung didalam gambar sebuah produk.
Cahaya yang terlalu terang atau gelap dapat mengaburkan warna dan detail produk disarankan untuk memfoto produk Anda diluar ruangan yang tidak menerima cahaya matahari langsung atau berlebihan, seperti memberi atap penahan cahaya atau di ruangan terbuka yang banyak jendelanya.
Bila menggunakan Lampu, Usahakan pula untuk tidak mengarahkan pencahayaan secara tajam yang bisa mengakibatkan jatuhnya bayangan pada permukaan obyek foto yang akan membuat produk tampak tidak rapih dan kurang menarik. Penataan kekuatan dan letak cahaya yang disesuaikan diperlukan untuk menangkap bentuk dan dimensi produk yang akan menghasilkan karakter produk dan memberikan mood/emosi tertentu bagi yang melihatnya. Cahaya dari lampu bulb (tabung) atau yang sedikit kekuningan berpengaruh lebih tajam daripada lampu LED atau Neon yang terlalu putih dan kurang mengeluarkan warna dan dimensi produk.
Beberapa posisi pencahayaan yang diperlukan untuk memfoto itu antara lain :
- Cahaya depan (sumber cahaya dari depan) untuk menangkap profile keseluruhan produk
- Cahaya samping untuk memberikan kesan dimensi yang lebih kuat, banyak digunakan oleh para fotografer arsitektur, struktur modelling dan landscape.
- Cahaya belakang untuk menonjolkan bentuk dan profil tepi dari objek.
- Cahaya atas untuk menangkap bentuk kepala / mahkota dari produk namun kadang menghasilkan foto yang gelap atau suram, karena menempatkan objek pada posisi bayang-bayang.
Untuk mendapatkan hasil yang berdimensi, diperlukan setidaknya cahaya pendukung dari posisi berbeda untuk membantu mengeluarkan “Bentuk sebenarnya” dari produk yang didapat dengan menyesuaikan posisi “bayangan badan” dan highlightnya sehingga akan terlihat lekukan (Shape) yang lebih jelas.
2. Sebaiknya gunakan kamera profesional atau yang paling baik.
Kamera yang baik akan memberikan kualitas gambar yang jernih, detail dan beresolusi tinggi seperti kamera DSLR. Apabila anda menggunakan kamera DSLR atau semi proffesional compact camera. pada kebutuhan tertentu seperti file gambar yang kecil, bisa menggunakan kamera Smartphone dengan megapixel yang tinggi, sekali lagi penataan cahaya amat mempengaruhi hasil yang didapat. Pastikan bahwa kamera tersebut memiliki kemampuan lensa minimal 50 mm untuk memotret detail produk yang kecil seperti garis garis profil, motif pakaian atau perhiasan.
Teknik dalam photography sangat dipengaruhi oleh penguasaan eksprosure, teknik dapat tercipta apabila kita mampu mengkombinasikan pengaturan diafragma, shutter speed dan ISO dengan tepat.
Sebelum kita melakukan pemotretan, sebaiknya kita berfikir dan mengimajinasikan objek tersebut didalam pikiran anda atau dengan konsep tampilan yang kita lihat dari gambar-gambar yang sudah ada.,
3. Setting Background dan kelengkapan dari bahan yang ada.
Kalau produk kamu berukuran kecil, kamu bisa bikin studio sederhana dengan prinsip adanya background, letak posisi cahaya dan target highlight produk itu sendiri. Sebaiknya background dengan 1 warna netral seperti putih/hitam/abu-abu atau motif-motif yang sederhana agar produk utama lebih standout. Kalian bisa menggunakan karton putih, kain tanpa tekstur yang agak tebal atau dinding tanpa sudut, agar background tidak ikut “bercerita” atau “terbawa” sebagai bagian dari produk dalam konsep foto anda. Pemakaian background polos ini lebih diutamakan ketika diperlukan potongan bentuk tubuh (Cropping) untuk keperluan Photo editing. Penggunaan aksesoris pendukung bisa saja dilakukan dengan bentuk-bentuk yang sederhana, tidak menonjol dan tidak terlalu banyak.
kelebihan dari warna putih yaitu akan menonjolkan sisi detail dari barang yang kita expose dan memberi kesan cerah dari produk.
Misalnya Contoh setting semi automatic kamera DSLR untuk membuat foto dengan background putih:
- Settting fitur fungsi kamera ke mode AV, atau Makro (icon bunga) untuk foto close up.
- setting ISO di angka 100.
- WB atau white balance diset ke ‘sunny ‘atau ‘cloudy ‘(gambar matahari atau awan).
- Lakukan diluar rumah pada saat pagi atau sore, jangan pada tengah hari karena sinar matahari sangat kuat dan dapat berakibat over exposure.
4. Pengambilan gambar Dari Berbagai Sudut.
Dalam menghasilkan tampilan yang baik dan menarik, satu sudut foto tidak akan cukup. Ambil beberapa posisi sudut (angle) kamera untuk mendapatkan dimensi yang sempurna, dan tentunya juga dengan setelan pencahyaan yang sedikit berbeda pula. semakin banyak gambar dengan hasil dan posisi berbeda, semakin mudah anda memilih gambar yang terbaik.
Sebuah benda, semakin rumit bentuknya akan semakin banyak dibutuhkan posisi “shoot” yang berbeda pula, dan akan ditemukan karakter dan “daya tarik emosional” yang paling tepat dari hasilnya.
5. Pengambilan foto Outdoor
Ada istilah “be early or be late”. Datang pagi-pagi sekali, atau sore sekalian untuk mendapatkan cahaya Matahari yang optimal, yaitu dari mulai Matahari terbit hingga sebelum hari terlalu siang (kira-kira sebelum jam 08.00 pagi) Kalau terlalu siang akan sangat sulit mengatur pencahayaan. Dan juga saat sore yaitu sekitar pukul 16.00 hingga sebelum sinar Matahari memudar. Pada waktu-waktu itu, cahaya Matahari lebih lembut dan merata, langit juga masih bermotif awan-awan yang simpel dan bergradasi yang bisa menjadi obyek pendukung yang dramatis bagi pembuat foto.
6. Gunakan Ukuran Foto Image yang Optimal
Hasil jepretan dari kamera biasanya memiliki ukuran yang besar, apalagi kalau dari kamera DSLR bisa mencapai 4608 x 3072 pixel. Untuk semi Professional Camera, hasilnya tidak sebesar ini tapi tetap baik juga. Hasil resolusi yang maksimal akan menghasilkan gambar yang jernih, detail dan dapat digunakan untuk kebutuhan media iklan kecil maupun besar. Tetapi bila untuk keperluan Upload ke Blog/website umumnya kita hanya butuh 800 x 600 pixel saja. Jadi kecilkan ukuran foto produk anda untuk mengurangi beban dari besarnya file.
7. Gunakan Skala Acuan (Bandingan) Untuk Dimensi Produk Anda.
Kadang kita membutuhkan gambar yang logis dalam dimensi skala bagi produk kita, jika kita merasa bahwa konsumen ingin mengetahui seberapa besar barang yang akan mereka beli dan perlu memberikan acuan kondisi yang sebenarnya.
Anda dapat menggunakan objek lain yang universal dan umum sudah diketahui besarnya, seperti bola tennis, alat tulis, kacamata atau bagian tubuh anda sendiri dengan memakai atau meletakkannya secara berdampingan dengan produk. Jika produk Anda cukup besar carilah objek lain yang bisa mengimbangi ukuran produk tersebut.
Untuk produk Fashion atau aksesoris, gunakanlah model seseorang untuk dipakai pada tubuhnya. Ini akan terlihat lebih terkonsep dan akan memudahkan konsumen mengetahui dimensi seberapa besar produk Anda.
8. Foto Bangunan dan arsitektur
Sudut pengambilan gambar dari arsitektur dan bangunan sangat menentukan keberhasilan sebuah foto. Oleh karena itu bereksperimenlah dari berbagai sudut, kemudian pindah mencari posisi dan unsur-unsur yang menampilkan kekayaan struktur dai bangunan itu, juga posisi pengambilan gambar yang bisa menghasilkan bentuk bangunan akan lebih tinggi, lebih besar atau lebih megah.
Perhatikan pula pantulan cahaya yang jatuh dan bayangan yang mengisi struktur bangunan. Permainan cahaya dan bayangan dapat menambah daya tarik foto arsitektur Anda. bila perlu gunakan reflector cahaya yang akan mengimbangi dan mengeluarkan bentuk-bentuk tertentu yang gelap tertutup bayangan utama bangunan. Reflector ini bisa menggunakan bahan pemantul cahaya yang cukup baik seperti styrofoam, karton putih atau menggunakan lampu yang mengeluarkan cahaya yang lebar dan merata (flat).
Penyesuaian cahaya dan dan pengambilan posisi kamera yang tepat akan “mengembangkan dan membangun kembali” kekayaan dimensi dari bangunan itu sendiri menjadi lebih megah, lengkap dan menarik.
9. Editing dengan photoshop.
Jika hasil foto yang dihasilkan masih dianggap belum maksimal atau terlihat biasa saja, Anda dapat memperindah foto Anda dengan aplikasi photo editing dengan beberapa efek foto. Untuk hasil kamera Digital, Biasanya pengeditan memakai software Photoshop yang kini banyak tersedia dan diaplikasikan pada komputer. Lakukan editing effek dan pewarnaan dengan seksama dan tetap mempetahankan ke-natural an gambar aslinya, kecuali untuk keperluan iklan tertentu yang akan membuat image foto itu harus diedit secara lebih rumit dan” twist” dengan efek-efek agar dapat menyatu dengan design graphic dan tema iklannya.
Untuk menghasilkan gambar yang baik dan bermutu, dibutuhkan kamera yang berkemampuan tinggi dengan setting yang cukup rumit dan pekerjaan seorang ahli dan profesional dari seorang Photographer, ini yang disarankan untuk dilakukan, namun dengan keadaan yang tidak memungkinkan untuk menyewa photographer, dengan pengetahuan fotografi yang cukup serta intuisi moment dan pengalaman ‘melihat’ yang banyak, Anda dapat melakukannya sendiri dengan mengadakan peralatan yang diusahakan semaksimal mungkin agar didapat hasil foto/image yang baik sesuai dengan kebutuhan iklan Anda.
Selamat Berkarya.
baca juga :
– Pentingnya Supporting Design dalam persiapan sebuah Event
– Display Dekorasi Simpel & Indah Penunjang Event Branding & Promosi
– Mengapa Jingle diperlukan memperkuat Branding Image
– Seberapa pentingnya Maskot bagi promosi produk?
[button color=”white” size=”normal” alignment=”none” rel=”follow” openin=”samewindow” url=”http://klopidea.com/contact-usif-you-need-help-to-designing-or-branding/”]Presented by : Fahri Ubay, Branding & Communication consultant, Creative Director & founder of klopidea.com[/button]
MOHD FAIZUL ALI
Terima kasih ya. Post ini membantu sangat-sangat!
fiverr backlinks
I know this site presents quality depending posts and additional stuff, is there any other web site which provides such information in quality?