Kata-kata profesional menurut pengertian umum adalah seseorang yang bekerja secara khusus dan dibayar sesuai dengan keahliannya, sedangkan pekerja Amatir tidak, hanya berdasarkan kebisaan, tidak menekuni keahlian khusus dan tidak bekerja dengan treatment khusus. Yang membedakan Profesional dan Amatir bukan dari kemampuan teknis (skill), meski itu bisa berpengaruh juga, seperti tool desain seperti Photoshop, Illustrator, 3DMax atau design Tools lainnya. Tapi sebenarnya adalah Cara berpikir melakukan pekerjaan yang konseptis, tools yang tepat dan tujuan hasil yang pasti. Itu hal yang kadang tidak terpikirkan oleh pekerja amatir.
Banyak pebisnis baru yang belum memahami mengapa mereka harus melakukan Standarisasi ‘lebih’ terutama treatment diluar produksi produknya sendiri. Asal barang sudah bagus dan berkualitas, konsumen pasti mencari… Saat ini tampaknya sudah tidak begitu lagi cara berpikir seperti itu, “Sekarang siapa yang paling menonjol, itu yang dicari! ”
Sebuah bisnis yang ingin tampak bermutu harus menghindari pekerjaan yang dilakukan tidak dengan perlakuan khusus, yaitu pekerjaan yang melebihi standar kebiasaan umum. karna perlakuan standar hanya menghasilkan yang standar pula dalam arti kata tidak kompetitif.
Kata desain grafis, design komunikasi, atau visual communication melibatkan sejumlah disiplin artistik dan profesional yang fokus pada komunikasi visual dan presentasi. Para pekerja dibidang ini banyak melakukan berbagai teknis dan strategi untuk menghasilkan karya dan awareness yang baik, itulah yang dilakukan oleh seorang Desainer Profesional, tidak seperti pekerjaan yang tidak maksimal dari para Amatir.
Alasan mengapa banyak orang memilih sebuah pekerjaan untuk dilakukan oleh non profesional :
- Sang pemilik bisnis ingin menghemat uang dengan melakukannya sendiri.
- Memberikan pekerjaan kepada orang yang tahu sedikit dan asal bisa menggunakan tools design.
- Memilih orang yang tidak khusus, minta tolong ke orang percetakan atau pusat setting cetak/grafis.
- menyerahkan pekerjaan kepada kompetisi design outsource yang mengumpulkan para desainer amatir.
profesional konteksnya adalah pekerjaan yang dilakukan khusus, fokus dan tersusun. Designer profesional, apa bedanya dengan yang amatir? Ada beberapa perbedaan yang jelas antara profesional dengan amatir seperti :
- Mindset
Seorang desainer profesional, melihat pekerjaan atau tugas dalam konteks solusi, artinya, mendayagunakan kemampuan teknis & non teknis, untuk memberikan hasil kreatif yang dapat menyelesaikan tujuan utama pekerjaan tersebut .
Hasil keluaran (output) tentunya sudah punya format yang tepat yang disesuaikan dengan media produksi atau media tayangnya. Serta hasil design mempunyai pesan dan visual yang bertujuan jelas, tidak mengambang atau sekedar ‘Indah“. Memberi klien panduan berdasarkan hasil analisis kasus desain yang dihadapi, dan solusi yang bisa digunakan serta pendekatan teknisnya.
Seorang profesional sebelum melakukan pekerjaan dengan alat yang tepat, dia bisa memulai pekerjaan dengan isi kepala dan tangannya, dengan alat apapun yang ada untuk menggambarkan konsepnya, tidak langsung menggunakan komputer lalu bertanya “Mau membuat apa sekarang?”
- Preview yang cermat
Seorang desainer profesional memiliki karakter yang imajinatif, yaitu menetapkan visual yang kuat dan yang tidak, serta men-set dinamisasi visual dengan cermat, menciptakan kedalaman makna dan dimensi sehingga pembaca merasa nyaman, terkunci dan ajakan berdialog dan memahami pesan visualnya.
Sedangkan amatir tidak tahu mana yang ringan dan berat, semua dibuat keras dan menonjol. Contoh yang mudah adalah tampilan design amatir terasa penuh, flat, kadang berserakan dan tidak sistimatis. Indah atau tidak, itu relatif.
Kadang kualitas image photographynya rendah (Blur, resolusi rendah, over exposed, kurang terang, refleksi buruk, distorsi dan sebagainya) dengan warna yang sangat umum, netral tidak menunjukkan apa-apa sebagai wakil dari karakter produk. Hasil seperti ini hanya diterima oleh segmen “Lantai Pasar” yang hanya suka dan ingin tahu namun tidak punya keputusan.
Design yang terlihat amatir, maka perusahaan anda juga dianggap amatir. Beberapa keuntungan lebih akan didapatkan jika anda memanggil desainer grafis yang profesional yang membuat karya yang unik dan diingat, tidak bermasalah ketika masuk ke dalam proses produksi / cetak atau ditaruh di berbagai media.
- Open minded
Seorang designer yang baik harus bisa jadi pendengar yang baik, sehingga bisa memahami apa kebutuhan klien dan mempertimbangkan apa yang harus dia berikan untuk memenuhi tujuan dalam sebuah desain. Seorang desainer profesional tidak memaksakan selera pribadinya kepada klien. Tapi mengajak untuk melakukan pendekatan eksekusi yang tepat.
Ada idealisme karakter yang kuat dari seorang profesional, tapi kemampuan memilih yang tepat dari unsur-unsur idealisme itulah kemampuan seorang profesional, Anda mau seperti apa? saya punya beberapa pilihan yang hebat unuk Anda!
Seorang desainer amatir hanya menguasai dan mempunyai tools tertentu dan berpikir bahwa hal tersebut sudah cukup untuk membuat hal yang ada, bukan cara yang besar untuk menciptakan yang besar.
- Mampu menganalisa target dengan tujuan desain
Kemampuan menganalisa produk dan target segmennya, apakah tepat dan efektif? Membaca kemana arah keinginan konsumen seiring pergerakan kreatifitas kompetitor, pergeseran keinginan konsumen dari satu kebutuhan menjadi multi purpose needed, atau sistim konvensional penggunaan produk menjadi instant. keberanian mengeksplorasi hal-hal baru, , kemampuan logika, kepekaan terhadap selera komunitas tertentu, dan masih banyak lagi kemampuan yang lebih dibutuhkan untuk menjadi seorang desainer grafis profesional.
Bila hanya mengandalkan bakat, skill dan tidak mengembangkan kemampuan membaca kebutuhan target, tidak akan membuat seseorang menjadi desainer yang profesional.
- Efektif dan smart
Seorang desainer Komunikasi visual profesional dapat memecahkan tantangan dengan menganalisis informasi yang terhubung ke masalah ini, dan menghasilkan pendekatan potensial yang tepat untuk memecahkan masalah. Bagi klien, coba lihat apa pendapatnya, apakah logis dan bermekanisasi. Mereka memahami norma-norma sosial dan budaya publik dengan mengembangkan solusi visual yang relevan, dimengerti dan efektif.
Desainer amatir akan mencari cara aman dan santai untuk memproses permasalahan kritis. Ketika klien menekan biaya produksi mereka akan menyetujuinya asal menjadi mudah dan cepat, misalnya kesalahan umum yang terjadi pada industri ritel karena mungkin bos ingin menempatkan semua item yang murah dalam iklan cetak satu halaman.
Pendekatan simpel bagi profesional adalah efektifitas dan ketepatan sasaran, dengan alternatif lain yang kalaupun lebih komplex namun diyakini pasti berhasil.
Kurangnya budget atau bayaran yang kurang layak adalah kejadian umum di industri desain. Anda mungkin merasa dipaksa menerima upah rendah karena anggapan kecilnya bobot kerja. Jika Anda terpaksa melakukan pekerjaan dengan bayaran rendah, jangan melemah. Tampilkan pada klien bahwa pekerjaan yang Anda lakukan lebih berharga bagi bisnis mereka daripada yang mereka sadari.
- Berpikir konseptis
Desainer profesional bekerja dengan perhitungan waktu, tingkat kesulitan dan impact yang dihasilkan. Tidak ada gangguan pekerjaan karena faktor diluar itu, seperti mood, gangguan konsentrasi atau tidak cocok selera dengan klien.
Bukan profesional jika berkata “Saya tidak bisa bekerja karena mood-nya belum dapat”, atau ” Saya nggak cocok dengan pemikiran klien itu”. bagaimanapun setiap pekerjaan adalah tantangan yang harus dibentuk dulu struktur treatmentnya, apapun itu. Mood atau selera pribadi tidak boleh mempengaruhi pekerjaan.
Mood & selera adalah poin di mana kedua pihak sudah berjalan melewati konsep dan berbicara tentang sisi artistikal yang mendukung konsep dan pola solusi tadi.
- Hasil yang Komunikatif
Desain grafis profesional bekerja untuk menjual. Menjual produk dari klien dan menjual “diri”nya sendiri. lakukanlah proses komunikasi paralel yang saling menguntungkan. kegebatan desainer adalah juga kehebatan produk. Ini sebuah landasan dimana hasil karya dan pesan yang ditawarkan harus diterima oleh klien dan konsumen.
Anda harus memiliki sejumlah gaya yang Anda inginkan atau mengetahui trend dan mengadaptasinya dengan karakter produk, artinya anda berpikir seperti yang orang lain pikirkan. Anda mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dan mengembangkannya menjadi gaya yang menonjol dari produk dan menonjol dari kompetitor. Bagi Amatir, semua gaya yang paling baru adalah cantik dan lupa seberapa lama tren itu akan bertahan.
- Tidak takut keburukan klien
Setiap desainer grafis pasti memiliki cerita jelek tentang klien yang mengerikan. misalnya deadline yang tidak realistis, eksekusi produksi yang terlalu rumit, berubah pikiran saat last minute, atau hal lain yang memojokkan kinerja dan under estimate. Ini adalah hal yang ditakuti bagi amatir karena keterbatasan pengetahuan dan sikap yang tidak independen.
Seorang klien yang buruk mungkin menggoda Anda untuk menghasilkan pekerjaan yang kurang baik, tapi itu bukan ide yang baik. jangan pernah melemahkan kinerja anda karena faktor ini. ketika Deal terjadi, lakukan pekerjaan dan fokus pada target. Jika Anda menghasilkan karya yang buruk Anda hanya akan menciptakan klien yang lebih buruk. Kesalahan pekerjaan karena faktor klien dapat di kendalikan dengan Timeline atau perjanjian-perjanjian tertulis yang dibuat bersama dengan klien.
Setiap desainer grafis yang profesional apalagi yang telah berpengalaman tidak terlepas dari menghasilkan designs “gagal” dan ditolak. Tapi sikap yang profesional dalam proses berkomunikasi dengan klien telah menyelamatkan citra anda dengan menunjukkan bahwa proses ini sudah diperhitungkan dan disusun secara baik, tunjukkan kepada klien bahwa kegagalan itu adalah pelajaran. Kepintaran Anda yang membuat klien akan melihat itu dan tidak menumpahkan seluruh kesalahan pada Anda. Buktikan dari awal pertemuan bahwa anda terbentuk dari susunan cara berpikir yang cermat dan sistimatis, maka anda tidak akan dianggap kecil dan mereka membatalkan niatnya untuk memberikan pekerjaan kepada yang amatir. Selamat Berkarya
Baca juga :
Seperti apa Karya Design Graphic yang Cerdas?
Kunci Menciptakan iklan yang Hebat
Pekerjaan Graphic Designer yang sering dianggap kecil
Apa penyebab Sulitnya menjual produk property?
[button color=”white” size=”normal” alignment=”none” rel=”follow” openin=”samewindow” url=”http://klopidea.com/contact-usif-you-need-help-to-designing-or-branding/”]Presented by : Fahri Ubay, Branding & Communication consultant, Creative Director & founder of klopidea.com[/button]